Air Terjun Sipiso-piso |
Danau Toba bisa dicapai dari 2 jalan utama, melalui lintas Brastagi dan Kabanjahe atau lintas Pematang Siantar. Entah mengapa jalur yang melewati Pematang Siantar berkondisi awet rusak. Lubang di sini dan mulus di sana pada hari ini akan berubah menjadi lubang di sana dan mulus di sini pada esok harinya.
Bersama rombongan rekan-rekan fotografer dalam Canon-Fotografer.net Hunting Series 2009 Toba Lake, untuk kesekian kalinya Tongging disinggahi dan untuk kesekian kalinya pula pesonanya selalu memukau. Dari Berastagi, kota utama pariwisata di Kabupaten Karo, Tongging berjarak 35 km di selatan, melalui Kabanjahe, ibukota Kabupaten Karo.
Waktu terbaik menyinggahi Tongging adalah pada saat matahari terbit. Pandangan mengarah ke selatan, dan matahari terbit di timur menyiramkan sinarnya dari sisi kiri. Untuk fotografi, pencahayaan samping (side light) ini amat tepat menampilkan dimensi dan warna hangatnya memperkaya saturasi warna biru langit dan hijau dedaunan.
Sudah tersedia gardu pandang di tempat terbaik, permanen dan berpagar. Di areal parkir mobil sudah berjejer kios-kios penjual oleh-oleh dan kedai-kedai kopi. Tongging memang sudah jadi obyek wisata andalan sejak lama.
Mencapai Tongging dari Medan memang relatif jauh, apalagi jika ingin merekam matahari terbit. Brastagi adalah tempat yang cocok untuk bermalam, karena waktu tempuh ke Tongging tak sampai sejam lewat Kabanjahe.
Di Tongging memang tak tersedia penginapan yang memadai, sementara di Brastagi tersedia banyak pilihan tempat bermalam, mulai dari kelas melati hingga hotel berbintang.
Udara relatif dingin di pagi hari, sekitar 10-15 derajat Celcius. Dan suhu akan semakin menggigit tatkala angin bertiup kencang, seperti yang dialami ketika mengunjungi tempat ini pada hari Kamis (16/7) lalu. Saking kencangnya sampai-sampai tripod yang sudah diperberat bobot kamera pun harus dipegangi agar tak tumbang.
Dari gardu pandang Tongging ini pula pengunjung bisa menikmati keindahan air terjun Sipiso-piso, yang terkenal itu. Air terjun setinggi sekitar 120 meter ini menjadi salah satu penyuplai air ke Danau Toba. Dari Tongging menatap air terjun dengan pesona keindahan Gunung Sipiso-piso (1997 m) di latar belakang. Gunung yang jadi langganan kebakaran hutan ini sering pula dijadikan tempat tinggal landas kegiatan paralayang untuk mendarat di tepi Danau Toba.
Tak sulit untuk memotret keindahan Danau Toba dari Tongging. Jika cuaca bersahabat dan langit biru, maka sempurnalah pemandangan yang bisa direkam seluas-luasnya dengan lensa lebar (wide). Tapi, memang pada saat matahari terbit, situasi pencahayaan minim dan membutuhkan bantuan tripod agar menjamin gambar tajam alias tidak shake (goyang).
Situasi pencahayaan kontras tinggi pada saat matahari terbit perlu diatasi dengan penggunaan filter gradual ND (neutral density). Jika matahari sudah sedikit tinggi setelah terbit, tambahkan filter polarisasi (polarizing), yang juga biasa disebut filter PL. Fungsinya adalah memekatkan warna biru langit dan menambah saturasi warna. Selain itu, dengan filter PL ini pula refleksi langit di permukaan air danau bisa dihilangkan sehingga warna air danau bisa berwarna gelap.
Dari Tongging, perjalanan bisa dilanjutkan menyusuri sisi utara Danau Toba dan mampir di kebun teh Sidamanik. Lantas perjalanan diteruskan untuk menikmati panorama di Tanjung Unta, di sisi timur Danau Toba. Lanjut lagi menyusuri sisi timur danau dan melintasi Sibaganding, tempat banyak kera hidup bebas di hutan di lereng danau. Hari bisa ditutup dengan menikmati matahari terbenam di kedai-kedai pinggir jalan di tepi danau sebelum masuk Parapat.
Udara relatif dingin di pagi hari, sekitar 10-15 derajat Celcius. Dan suhu akan semakin menggigit tatkala angin bertiup kencang, seperti yang dialami ketika mengunjungi tempat ini pada hari Kamis (16/7) lalu. Saking kencangnya sampai-sampai tripod yang sudah diperberat bobot kamera pun harus dipegangi agar tak tumbang.
Dari gardu pandang Tongging ini pula pengunjung bisa menikmati keindahan air terjun Sipiso-piso, yang terkenal itu. Air terjun setinggi sekitar 120 meter ini menjadi salah satu penyuplai air ke Danau Toba. Dari Tongging menatap air terjun dengan pesona keindahan Gunung Sipiso-piso (1997 m) di latar belakang. Gunung yang jadi langganan kebakaran hutan ini sering pula dijadikan tempat tinggal landas kegiatan paralayang untuk mendarat di tepi Danau Toba.
Tak sulit untuk memotret keindahan Danau Toba dari Tongging. Jika cuaca bersahabat dan langit biru, maka sempurnalah pemandangan yang bisa direkam seluas-luasnya dengan lensa lebar (wide). Tapi, memang pada saat matahari terbit, situasi pencahayaan minim dan membutuhkan bantuan tripod agar menjamin gambar tajam alias tidak shake (goyang).
Situasi pencahayaan kontras tinggi pada saat matahari terbit perlu diatasi dengan penggunaan filter gradual ND (neutral density). Jika matahari sudah sedikit tinggi setelah terbit, tambahkan filter polarisasi (polarizing), yang juga biasa disebut filter PL. Fungsinya adalah memekatkan warna biru langit dan menambah saturasi warna. Selain itu, dengan filter PL ini pula refleksi langit di permukaan air danau bisa dihilangkan sehingga warna air danau bisa berwarna gelap.
Dari Tongging, perjalanan bisa dilanjutkan menyusuri sisi utara Danau Toba dan mampir di kebun teh Sidamanik. Lantas perjalanan diteruskan untuk menikmati panorama di Tanjung Unta, di sisi timur Danau Toba. Lanjut lagi menyusuri sisi timur danau dan melintasi Sibaganding, tempat banyak kera hidup bebas di hutan di lereng danau. Hari bisa ditutup dengan menikmati matahari terbenam di kedai-kedai pinggir jalan di tepi danau sebelum masuk Parapat.
Segala masukan dan koreksi sangat terbuka untuk mengedit artikel ini (open source) yang tentunya dengan data dan fakta serta sumber berita yang akurat sehingga apa yang menjadi koreksi bisa bermanfaat untuk menambah "celah-celah" yang hilang dari sejarah SIMALUNGUN pada umumnya, dan sejarah MARGA/BORU GIRSANG pada khususnya.
Terimakasih
GIRSANG VISION- HABONARON DO BONA
GIRSANG VISION- HABONARON DO BONA
0 komentar:
Posting Komentar
No comment is offensive tribe, religion and any individual, Use words and phrases are polite and ethical - Thank you -