-DORI ALAM GIRSANG(DENPASAR)-MARTHIN GIRSANG(JAKARTA)-HANSON MUNTHE(MEDAN)-RIKO GIRSANG(JAKARTA)-BENYAMIN PARULTOP GIRSANG(NIGERIA)-SAMSON GIRSANG(BATAM)-BAGUS FEBRIANTO GIRSANG(MEDAN)-HORASTON GIRSANG(PERAWANG.RIAU)-OBET NEGO GIRSANG(YOGYAKARTA)-BOSTON GIRSANG(RIAU)-YAN FEBRIANSON GIRSANG(JAKARTA)-FRIPANSUS IPAN GIRSANG(JAKARTA)-POSMAN FIRNANDUS GIRSANG(JAKARTA)-RAJAMIN RP GIRSANG(BRASTAGI)-SEPTA GLORA GIRSANG(MEDAN)-HAMONANGAN GIRSANG(SUKABUMI)-HELZBERD JUSTIANUS HAMONANGAN GIRSANG(MAKASSAR)-HERTHA VERONIKA SINAGA(MEDAN)-SUZANNA GIRSANG(PEMATANG SIANTAR)-GIO ADAM ARTHANTA GIRSANG(MALANG)-ANTON GIRSANG(BANDUNG)-ABRI ANTO GIRSANG(LAMPUNG)-INDRA WALDIN GIRSANG(MEDAN)-ALBERTO ELPINSON GIRSANG(MEDAN)-ELJUNI EDIN GIRSANG(BIMA/NTB)-BARENOF GIRSANG(JAKARTA)-MICHAEL GIRSANG(MEDAN)-HOTBERDUANI YM GIRSANG(MALAYSIA)-NURSAIDAH NATALIN GIRSANG(MALAYSIA)-GUNTUR JULIANTO GIRSANG(SINGKAWANG)-MAYARANI GIRSANG(MEDAN)-PANGERAN CIPTA SETIA GIRSANG(SEMARANG)-ROBERT GIRSANG(BEKASI)-BOBBY ANGGA GIRSANG(MEDAN)-PAISAL GIRSANG(MEDAN)-JENNY OKTAVIANA GIRSANG(MALAYSIA)-JIMMI MOHSEN(DEPOK)-BERNAWATY GIRSANG(DAIRI)-VITA SILVANA UDUR GIRSANG(BANDUNG)-BIRMAN BAHAGIA GIRSANG(BEKASI)-VERA LISA GIRSANG(BANDAR LAMPUNG)-FEBRIYATI VERONICA GIRSANG(JAKARTA)-YAN RICKY DAMANIK(BANDAR LAMPUNG)-ROY IXEL GIRSANG(BATAM)-RAHEL DEWI YULINA GIRSANG(PALEMBANG)-SONDANG SARIAHMA GIRSANG(JAKARTA)-GUNAWANTA GIRSANG(JAKARTA)-HENDRA JANI GIRSANG(TANJUNG GADING)-HENDARTO WIJAYA GIRSANG(MEDAN)-

Selasa, 31 Januari 2012

Sisingamangaraja XII Pahlawan Perjuangan Dan Pluralis Nasional Dari Tanah Batak.

SISINGAMANGARAJA XII
[GIRSANG VISION] : Raja Sisingamangaraja XII, merupakan tokoh pembaharu dari tanah Batak yang ingin mencairkan kebuntuan eksklusivisme sistem politik Batak dengan memperbaiki sistem yang bisa digunakan saat itu untuk merespons perubahan zaman.

"Raja Sisingamangaraja XII juga melakukan aliansi-aliansi politik dengan kekuasaan yang ada di luar tanah Batak, yakni dengan Asahan, Simalungun, Tanah Karo, Dairi, Pakpak, Deli Serdang, dan Aceh," kata sejarawan Universitas Negeri Medan (Unimed) Dr Phil Ichwan Azhari.

Sosok Raja Sisingamangaraja XII, juga dikenal sangat menghargai hak hidup, hak bebas, hak merdeka, dan begitu juga hak kesehatan. Dalam suasana pertempuran di medan perang, dia juga masih sempat memperhatikan dan mencermati kehidupan dan kesehatan rakyatnya.

"Walau dalam pertempuran di medan perang, dia juga mampu menyembuhkan orang-orang yang sakit. Itulah sebabnya seluruh rakyat di tanah Batak sangat mencintai dan menghormatinya," katanya.

Sembari bertempur melawan penjajahan Belanda di tanah Batak, Sisingamangaraja XII juga melawan berbagai tindakan perbudakan dan pencengkeraman terhadap kebebasan rakyat. Dia membebaskan para tawanan yang dipasung, diikat dan dihukum secara tidak manusiawi oleh kekuasaan raja-raja lokal.

"Raja Sisingamangaraja XII juga layak dinyatakan sebagai pahlawan pluralisme dan multikulturalisme, karena dalam setiap bagian perjuangannya tetap menghargai kebudayaan dan menjalin hubungan yang kuat dengan daerah lainnya seperti Aceh dan etnik berbeda budaya lainnya," kata Ichwan.


JIARAH DI MAKAM SISINGAMANGARAJA XII, Tanggal 17 Juni 1975.
Tanggal 17 Juni 1975, tepat pada tahun ke-58 wafatnya pahlawan nasional Raja Bakara Sisingamangaraja XII, warga Tapanuli di Jakarta telah memperingatinya di Taman Pahlawan Kalibata. Acara kemudian dilanjutkan di Istora Senayan, dimana bendera asli yang digunakan Sisingamangaraja XII bergerilya selama 30 tahun melawan penjajah Belanda, ikut ditampilkan. Sisingamangaraja XII gugur oleh ekspedisi Christoffel di daerah Dairi, Sumut bersama Patuan Anggi, Patuan Nagari dan Boru Lopi.

BENDERA PERJUANGAN SISINGAMANGARAJA XII
Sisingamangaraja XII memiliki tiga jenis stempel berbeda yang diketahui dari cap yang dibubuhkan pada surat-suratnya yang ditujukan kepada pemerintah Belanda maupun Zending Kristen I.L Nomensen.

Profesor. Dr. Uli Kozok MA dari University of Hawaii, Minoa, USA, di Medan, Kamis, mengatakan, stempel yang digunakan Sisingamangaraja XII sama-sama berasal dari abad ke- XIX dengan rentang waktu 10 sampai 20 tahun antara satu stempel dengan stempel lainnya.

"Ini sekaligus membuktikan bahwa Sisingamangaraja XII telah melakukan tiga kali percobaan dalam pembuatan stempel untuk berhubungan dengan pihak lain. Stempel yang ketiga bentuknya lebih baik dan sempurna dari dua stempel sebelumnya," katanya dalam ceramah ilmiahnya di Universitas Negeri Medan mengupas tentang misteri surat-surat Sisingamangaraja XII.

Ia mengatakan, ada empat surat Sisingamangaraja XII yang saat ini sedang ditelitinya, tiga surat ditujukan kepada Zending Kristen I.L Nomensen dan satu surat ditujukan kepada pemerintah Hindia Belanda.

I.L Nomensen sendiri sebenarnya sangat tidak suka terhadap Sisingamangaraja XII karena sangat menentang kehadirannya di tanah Batak.

Bahkan, I.L Nomensen pernah mengatakan bahwa musuh abadi pemerintah Belanda dan Zending Kristen adalah Sisingamngaraja XII. Nomensen pula yang memanggil tentara Belanda agar masuk ketanah Batak dengan menggunakan pasukan yang terdiri dari orang-orang Jawa, Manado dan Maluku. "Saat ini keempat surat-surat asli Sisingamangaraja XII tersebut masih tersimpan dengan cukup baik di Wuppertal Jerman,"katanya.

Yang uniknya, kata dia, stempel dan surat-surat Sisingamangaraja XII tersebut bukan 
menggunakan aksara Batak asli tetapi sudah menggunakan campuran aksara Batak Mandailing Angkola, Arab Melayu dan huruf Kawi.
Salah satu Stempel SISINGAMANGARDJA XII
- Ahu sasap tangan sisingamangaraja sian bakara -
Lebih jauh ia mengatakan, Sisingamangaraja XII sendiri sebenarnya tidak mengenal huruf, untuk itu ia menggunakan dua orang juru tulis dalam persoalan surat-menyurat yakni Heman Silaban dan Manse Simorangkir.

Kedua juru tulisnya tersebut merupakan alumni Zending I.L Nomensen yang kemudian berbelok arah memihak Sisingamangaraja karena tidak lulus dalam ujian untuk menjadi guru.

Sementara Sejarawan Universitas Negeri Medan (Unimed) Dr. Phill Ichwan Azhari, mengatakan, sedikitnya ada lima misteri yang masih perlu diteliti lebih jauh tentang Sisingamangraja XII, baik tentang hidupnya, surat-suratnya maupun agamanya.

Bahkan tentang kematiannya juga masih menjadi misteri. Kalau benar Sisingamangaraja XII di tembak mati oleh serdadu Belanda yang bernama Christopel, kenapa dia tidak naik pangkat seperti layaknya pasukan-pasukan Belanda lainnya yang berhasil mematahkan perlawanan-perlawanan para pahlawan lainnya dari daerah lain.

"Begitu juga dengan surat-suratnya yang sudah berusia lebih dari 100 tahun, tetapi kita tidak mengetahui apa sebenarnya isinya, " katanya.

SUMBER BERITA (Courtesy Of KOMPAS.COM) : Sisingamangaraja XII Pluralis dari Tanah Batak - KOMPAS.com:
'via Blog this'


Segala masukan dan koreksi sangat kami hargai untuk menambah dan memperbaiki setiap artikel dalam blog ini, dengan mengirimkan pendapat anda semua ke page/halaman "KIRIM ARTIKEL" yang terdapat pada header page blog ini.  Tanpa mengurangi hormat, kami harapkan tulisan pendapat anda tentunya dengan data dan fakta serta sumber berita yang akurat sehingga apa yang menjadi koreksi bisa bermanfaat untuk menambah "celah-celah" yang hilang dari sejarah SIMALUNGUN pada umumnya, dan sejarah MARGA/BORU GIRSANG pada khususnya. 
Terimakasih GIRSANG VISION
HABONARON DO BONA

0 komentar:

Posting Komentar

No comment is offensive tribe, religion and any individual, Use words and phrases are polite and ethical - Thank you -

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More